Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Sholat Tahajud, Waktu, Niat, Doa, Hukum dan Keutamaannya

Niat Sholat Tahajud, Cara, Doa, Keutamaan, Hukum dan Waktu Sholat Tahajud

Sholat tahajud adalah sholat yang sangat luar biasa serta sangat istimewa. Lalu bagaimana tata cara sholat tahajud, doa, hukum, niat sholat tahajud, kapan waktu sholat tahajud, dan apa saja keutamaan sholat tahajud? Insya Allah artikel ini akan membahasnya secara lengkap dan jelas.

Sholat sunnah tahajud adalah sholat sunnah yang paling istimewa. Tidak ada sholat sunnah yang lain yang bisa menandinginya seperti sholat istikharah, sholat hajat, dsb. Karenanya ia sangat istimewa dan luar biasa. 

Tata Cara Sholat Tahajud

Tata cara sholat tahajud pada dasarnya adalah sama dengan sholat sunnah lainnya.

Yang wajib diketahui adalah sebelum sholat tahajud disyaratkan suci dari hadats kecil maupun hadats besar yaitu suci badan, suci pakaian dan suci tempat dari najis; menutup aurat; serta menghadap kiblat.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, sebelum tidur hendaklah berniat untuk bangun untuk melaksanakan sholat tahajud, sehingga jika ia tertinggal atau tidak bisa bangun, ia tetap mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan: sebelum sholat tahajud, disunnahkan untuk memakai siwak. Dan juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan. Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat kemudian salam, dua rakaat kemudian salam.

Pertanyaannya:

Sholat tahajud berapa rakaat?

Untuk batasan jumlah rakaatnya itu sendiri, para ulama berbeda pendapat. Rasulullah terkadang melaksanakan tahajud yaitu 11 rakaat termasuk witir, terkadang 13 rakaat termasuk witir.

Tata cara sholat tahajud adalah sama dengan sholat sunnah lainnya, yaitu:

  • Niat
  • Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
  • Salam

Diulangi hingga empat kali salam atau (delapan rakaat). Untuk bacaannya di setiap gerakan sholat tahajud itu sama seperti bacaan sholat lainnya.

Waktu Sholat Tahajud

Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya yaitu terbentang mulai setelah waktu isya’ hingga sebelum waktu Subuh, dengan didahului tidur.

Namun waktu yang paling utamanya adalah di sepertiga malam terakhir. Yaitu pada jam/pukul 01:30 sampai menjelang subuh atau jam 04:30
waktu sholat tahajud atau jam sholat tahajud
Kadang Sholat tahajud disebut sebagai shalat qiyamul lail atau sholat lail. Akan tetapi tidak semua qiyamul lail atau solat lail adalah solat tahajud.

Jika seseorang melakukan sholat sunnah pada malam hari sebelum tidur, itu masuk kedalam kategori qiyamul lail atau sholat lail. Nah, disebut sholat tahajud itu jika didahului tidur.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut dengan hajada. Namun jika Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ di depannya, jadi tahajada.

Jika Anda serius untuk bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada.

Jika menjadi kebiasaan, maka berubahlah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.

Niat Sholat Tahajud

Untuk niat sholat tahajud, semua ulama menyepakati bahwa tempat niat yang paling bagus adalah di dalam hati.

Sebetulnya melafadzkan niat itu bukanlah sesuatu syarat dalam sholat tahajud. Maka artinya, kita tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan bahwa, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat niat itu hukumnya sunnah yang bertujuan membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan madzhab Maliki, menurutnya yang terbaik adalah tidak melafalkan niat, karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu‘alaihiwasallam.

Nah, bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:

Niat Sholat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatattahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya adalah: Aku berniat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala

Doa Sholat Tahajud

Salah satu Do'a yang akan dikabulkan Allah SWT adalah Do'a sesudah sholat tahajud. Do'a setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih lagi jika dikerjakan di waktu sepertiga malam yang terakhir yaitu waktu paling istijabah untuk berdoa.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ 
Rabb kita Tabarak wa Ta’ala turun disetiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Ia berfirman, Barangsiapa memohon ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepadaKu, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkanya. (HR. Bukhari)

Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Insya Allah akan dikabulkan baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampunan kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala, karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.

Rasulullah juga mengajarkan do'a khusus setelah sholat tahajud. Yaitu doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:

Pertama, riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhu:

Doa sholat tahajud

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ 
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milik-Mu segala puji, Engkau mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang menciptakan langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu adalah benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

Kedua, riwayat Aisyah radhiyallahu‘anha:

 اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ 
Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)

Do'a tersebut dibacakan oleh Rasulullah pada saat mengawali sholat tahajud, yaitu dibaca sebagai doa iftitah. Nah, adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik. Terutama doa yang bersumber dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, dan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.

Hukum Sholat Tahajud 

Hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkadah. Yaitu sholat sunnah yang sangat dianjurkan.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an mengenai sholat sunnah tahajud ini:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا 
Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al Israa’: 79)

Sholat tahajud pada awalnya adalah wajib bagi seluruh kaum muslimin. Namun setelah turun perintah sholat lima waktu, sholat tahajud menjadi sunnah muakkadah bagi kaum muslimin. Sedangkan khusus bagi Rasulullah, sholat tahajud hukumnya tetap wajib, sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya.


Keutamaan Sholat Tahajud

Keutamaan Sholat Tahajud sangat luar biasa, dan ini seharusnya membuat kita termotivasi untuk membiasakan diri mengamalkannya.

Adapun keutamaan sholat tahajud adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan Terpuji

Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al Israa’: 79)

2. Kunci Masuk Syurga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Wahai manusia, sebarkan salam berikanlah makan kepada (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ibnu Majah)

3. Sholat Sunnah Yang Paling Utama

Sebagaimana sabda Rasulullah:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ
Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat pada malam hari (HR. An Nasa’i)

4. Kemuliaan dan Kewibawaan

Orang-orang yang melaksanakan sholat tahajud senantiasa akan mendapatkan kemuliaan serta kewibawaan. Selain itu mereka akan mendapatkan kedudukan yang mulia juga di akhirat kelak oleh Allah SWT.
وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ
Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seseorang mukmin itu ada pada sholat malamnya (HR. Hakim; hasan)

5. Do'a Dikabulkan

Untuk Orang-orang yang melaksanakan sholat tahajud dan kemudian berdoa, insya Allah doanya akan dikabulkan Allah SWT. Terlebih lagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir.

6. Kebiasaan Orang Shalih

Sholat tahajud adalah kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka barang siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun akan tercatat sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.

Biasakanlah dirimu untuk melaksanakan sholat malam karena hal itu adalah tradisi orang-orang shalih sebelumu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa. (HR. Ahmad)

7. Penghapus Dosa Sekaligus Pencegah Dosa

Setiap manusia pasti memiliki dosa baik itu kecil maupun besar. Dosa-dosa kecil bisa berguguran dengan melaksanakan sholat tahajud sebagaimana hadits di atas tadi. Dan yang lebih istimewa, Dengan sholat tahajud, seseorang akan terhindar dari melakukan dosa atau dengan kata lain sholat tahajud bisa mencegah seseorang dari berbuat dosa. Orang-orang yang melazimkan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah SWT sehingga ia terjauhkan dari perbuatan maksiat dan dosa.

8. Menolak Penyakit

Sholat tahajud juga memiliki keutamaan yang tidak kalah pentingnya yaitu bisa menolak penyakit. Orang-orang yang mengamalkan sholat tahajud akan senantiasa dijaga kesehatannya oleh Allah SWT dan dujauhkan dari berbagai macam penyakit. Dan keutamaan ini telah terbukti secara medis.