5 Langkah Ternak Ikan Lele Pemula Menggunakan Terpal
Untuk ternak lele, kini tidak harus membuat kolam di tanah lho. Ada cara yang lebih efisien yaitu menggunakan terpal. Bagaimana caranya? Simak 5 Langkah Ternak Lele Pemula Menggunakan Terpal Berikut ini.
Ikan lele, selain haraganya yang terjangkau juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi loh sob. Untuk 100 gram ikan lele rata-rata mengandung 240 Kkal (baca juga: Cara Menghitung Kkal Makanan). 17,5 gram protein, 8,5 gram karbohidrat, dan 14,5 gram lemak.
Ikan lele juga cukup mudah untuk di-budidayakan di rumah. Berikut ini adalah 5 langkah untuk membudidayakan ikan lele pemula menggunakan terpal.
Yang paling penting adalah menebar ikan lele tidak boleh langsung bersamaan harus sebagian sebagian karena jika ditebar secara bersamaan ikan lele akan mengalami stres dan menyebabkan kematian.
Untuk cara penebaran bibit yang baik adalah dengan menggunakan ember yang diisi bibit lele lalu dimasukkan ke dalam kolam bersama dengan embernya dan diamkan selama 30 menit agar ikan lele keluar dari ember menuju kolam dengan sendirinya. Untuk waktu penebaran bibit lele baiknya adalah pada pagi dan malam hari.
Untuk warna air kolam yang bagus untuk ikan lele biasanya ditandai dengan air kolam berwarna hijau. Jika air sudah berwarna merah, artinya ikan lele sudah dewasa dan siap untuk dipanen.
Usahakan kolam untuk tidak terlalu dangkal. Maka dari itu keadaan air kolam juga perlu untuk selalu diperhatikan. Caranya yaitu untuk bulan pertama tinggi air adalah 20 cm, bulan berikutnya 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm.
Untuk pemberian pakan, ikan lele harus diberi pakan sentrat 781-1 dan untuk waktunya adalah 3x sehari yaitu jam 7 pagi, jam 5 sore, dan jam 10 malam.
Selain ternak lele di terpal, kamu juga bisa menggunakan metode lain seperti ternak lele sistem bioflok, ternak lele dan kangkung dan lain sebagainya.
Untuk ternak lele sistem bioflok adalah membuat kolam ikan lele berbentuk bulat dan dilapisi terpal lalu dilengkapi dengan pipa untuk pembuangan kotoran dan dapat memudahkan dalam pengurasan. Dan hasilnya kolam ikan lele dapat terbebas dari bau.
Ikan lele, selain haraganya yang terjangkau juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi loh sob. Untuk 100 gram ikan lele rata-rata mengandung 240 Kkal (baca juga: Cara Menghitung Kkal Makanan). 17,5 gram protein, 8,5 gram karbohidrat, dan 14,5 gram lemak.
Ikan lele juga cukup mudah untuk di-budidayakan di rumah. Berikut ini adalah 5 langkah untuk membudidayakan ikan lele pemula menggunakan terpal.
1. Membuat Kolam Lele dari terpal
Untuk membudidayakan ikan lele di rumah, kamu dapat menggunakan terpal sebagai kolamnya. Untuk cara pemasangannya adalah sebagai berikut:- Bersihkan terpal yang akan dipakai dengan mencucinya menggunakan sabun detergent kemudian bilas sampai benar-benar bersih lalu keringkan.
- Bentangkan terpal dan bentuk menyerupai kolam, sanggah dengan besi agar terpal berdiri tegak, atau kamu juga bisa menggunakan susunan batako sebagai sanggahannya yang kemudian dilapisi dengan terpal tadi.
- Tuangkan air ke dalam kolam terpal setinggi 30 cm.
- Agar air tumbuh lumut dan fitoplankton, maka diamkan terlebih dahulu air hingga 10 hari kedepan.
- Setelah air didiamkan selama 10 hari, tambahkan lagi air sampai mencapai kurang lebih 80-90 cm.
- Setelah siap, masukkan irisan daun singkong dan daun pepaya agar mengurangi bau air kolam.
2. Memilih Bibit Unggul Ikan Lele
Untuk pemilihan bibit unggul ikan lele harus teliti dan tidak boleh asal-asalan. Pilihlah ikan lele yang lebih besar dan sehat. Ciri-ciri ikan lele yang unggul adalah lebih gesit dan gerakannya lebih agresif ketika diberi makan kemudian memiliki warna yang agak terang.3. Penebaran Bibit Unggul Ikan Lele
Sebelum menebarkan bibit sebaiknya kamu pisahkan terlebih dahulu ikan lele yang kecil dengan yang besar karena ikan lele dapat memakan sesama alias kanibal.Yang paling penting adalah menebar ikan lele tidak boleh langsung bersamaan harus sebagian sebagian karena jika ditebar secara bersamaan ikan lele akan mengalami stres dan menyebabkan kematian.
Untuk cara penebaran bibit yang baik adalah dengan menggunakan ember yang diisi bibit lele lalu dimasukkan ke dalam kolam bersama dengan embernya dan diamkan selama 30 menit agar ikan lele keluar dari ember menuju kolam dengan sendirinya. Untuk waktu penebaran bibit lele baiknya adalah pada pagi dan malam hari.
4. Proses Pemeliharaan Ikan Lele
Dalam membudidayakan ikan lele ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah ikan lele harus selalu disortir atau dipisahkan yang kecil dan yang besar ke dalam kolam yang berbeda ketika ikan lele sudah berumur kurang lebih 20 hari.Untuk warna air kolam yang bagus untuk ikan lele biasanya ditandai dengan air kolam berwarna hijau. Jika air sudah berwarna merah, artinya ikan lele sudah dewasa dan siap untuk dipanen.
Usahakan kolam untuk tidak terlalu dangkal. Maka dari itu keadaan air kolam juga perlu untuk selalu diperhatikan. Caranya yaitu untuk bulan pertama tinggi air adalah 20 cm, bulan berikutnya 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm.
Untuk pemberian pakan, ikan lele harus diberi pakan sentrat 781-1 dan untuk waktunya adalah 3x sehari yaitu jam 7 pagi, jam 5 sore, dan jam 10 malam.
5. Memanen Ikan Lele
Dalam memanen ikan lele, kamu dapat memanen-nya jika lele sudah berumur sekitar 90 hari atau 3 bulan dari masa penebaran bibit. Gunakan sarung tangan untuk mengambil ikan lele atau kamu juga dapat menggunakan jaring besar atau serokan berukuran besar.Selain ternak lele di terpal, kamu juga bisa menggunakan metode lain seperti ternak lele sistem bioflok, ternak lele dan kangkung dan lain sebagainya.
Untuk ternak lele sistem bioflok adalah membuat kolam ikan lele berbentuk bulat dan dilapisi terpal lalu dilengkapi dengan pipa untuk pembuangan kotoran dan dapat memudahkan dalam pengurasan. Dan hasilnya kolam ikan lele dapat terbebas dari bau.